Perbedaan Tepung Panir dan Tepung Roti, bagus mana

Perbedaan Tepung Panir dan Tepung Roti, bagus mana. Mulai dari bahan dasar, tekstur, bentuk butiran, cara penggunaan, daya serap minyak dan hasil akhir
Perbedaan Tepung Panir dan Tepung Roti

Lebih bagus mana Tepung Panir atau Tepung Roti

Kita akan bahas perbedaan tepung panir dan tepung roti.

Mulai dari bahan dasar, bentuk butiran, tekstur, cara penggunaan, daya serap minyak dan hasil akhir pada makanan.

Tepung panir dan tepung roti adalah 2 bahan dapur yang seringkali membingungkan karena kesamaan fungsinya sebagai pelapis makanan.

Keduanya berasal dari olahan roti, namun proses pembuatan dan karakteristiknya menghasilkan perbedaan yang cukup signifikan.

Memahami perbedaan ini akan membantu kita mengoptimalkan penggunaan keduanya dalam berbagai kreasi masakan.

Beberapa merek tepung roti dan panir yang umum ditemukan di pasaran Indonesia antara lain Sajiku, Koki, Mama Suka dan merk-merk lokal lainnya.

Merek-merek ini menawarkan berbagai varian, mulai dari yang halus hingga kasar, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan resep.

Ketersediaan produk ini di toko kelontong maupun supermarket memudahkan kita untuk bereksperimen di dapur. Pilihan merek seringkali bergantung pada preferensi pribadi terhadap tekstur, rasa dan tentu saja, harga.

Mari kita bedah lebih dalam lima perbedaan utama antara tepung panir dan tepung roti:

Beda Tepung Panir dan Tepung Roti

1. Bahan Dasar Pembuatan

Perbedaan paling mendasar antara tepung panir dan tepung roti terletak pada bahan dasar pembuatannya.

Tepung panir, yang juga dikenal sebagai remah roti atau breadcrumbs, umumnya dibuat dari pinggiran roti yang dikeringkan lalu digiling.

Seringkali, bagian pinggiran roti yang berwarna kecokelatan ini ikut disertakan dalam proses penggilingan, sehingga memberikan warna khas pada tepung panir.

Sebaliknya, tepung roti lebih sering merujuk pada bagian tengah roti yang digiling halus.

Beberapa jenis tepung roti juga bisa dibuat dari roti tawar putih yang dikeringkan tanpa pinggiran, lalu diproses menjadi serpihan yang lebih kasar.

Ada pula varian tepung roti yang sangat populer, yaitu tepung panko.

Tepung panko berasal dari roti tawar putih yang dikeringkan dan diproses menjadi serpihan yang lebih kasar dan ringan dibandingkan tepung roti biasa.

Panko memiliki warna yang lebih cerah karena tidak menggunakan pinggiran roti.

Dalam konteks kuliner, tepung roti bisa merujuk pada remah roti secara umum, baik yang halus maupun kasar, atau bahkan merujuk pada tepung terigu protein tinggi yang memang dirancang khusus untuk membuat adonan roti.

Namun, dalam perbandingan ini, kita fokus pada produk olahan roti yang digunakan sebagai pelapis.

2. Tekstur dan Bentuk Butiran

Tekstur dan bentuk butiran tepung panir dan tepung roti sangat berbeda dan memengaruhi hasil akhir masakan. Tepung panir umumnya memiliki tekstur yang lebih halus dan berbutir kecil.

Warna tepung panir pun cenderung lebih cokelat atau kuning kecokelatan, ini karena penggunaan pinggiran roti yang memang memiliki warna tersebut.

Hasilnya, saat digunakan sebagai pelapis, tepung panir akan memberikan lapisan yang cenderung lebih lembut dan berpasir dengan warna keemasan yang cantik saat digoreng.

Di sisi lain, tepung roti bisa memiliki tekstur yang lebih kasar dengan butiran yang lebih besar. Warnanya pun cenderung lebih putih atau krem.

Perbedaan tekstur ini memberikan hasil akhir yang lebih renyah (crispy).

Tepung panko, sebagai salah satu jenis tepung roti, memiliki tekstur yang paling kasar di antara ketiganya, berbentuk serpihan yang ringan.

Hal ini membuat lapisan makanan yang dilapisi panko menjadi sangat renyah dan memiliki tampilan yang lebih berlekuk.

3. Cara Penggunaan pada Masakan

Cara penggunaan kedua jenis tepung ini cukup bervariasi, tergantung pada hasil akhir yang diinginkan. Tepung panir sangat ideal untuk melapisi gorengan yang membutuhkan lapisan renyah namun tetap lembut.

Contohnya adalah risoles, kroket, pisang pasir, nugget dan berbagai macam gorengan tradisional Indonesia.

Tepung panir juga bisa digunakan sebagai taburan pada hidangan seperti pastel tutup atau sebagai campuran dalam adonan untuk memberikan tekstur, misalnya pada rolade.

Tepung roti, karena rasanya yang cenderung netral, bisa digunakan untuk berbagai jenis masakan, baik gurih maupun manis.

Tepung roti cocok untuk melapisi hidangan seperti tempura seafood, katsu ayam, ayam goreng tepung, udang goreng, atau bahkan daging sebelum dipanggang.

Karena teksturnya yang bisa lebih kasar, tepung roti sering menjadi pilihan ketika kita menginginkan kerenyahan yang lebih terasa.

Tepung panko, dengan tekstur kasarnya yang unik, paling baik digunakan untuk makanan yang membutuhkan kerenyahan ekstra seperti ayam katsu, udang goreng tempura, atau ikan goreng.

4. Hasil Akhir pada Makanan

Hasil akhir yang diberikan oleh tepung panir dan tepung roti pada makanan sangatlah berbeda.

Makanan yang dilapisi tepung panir akan memiliki lapisan luar yang renyah namun cenderung lebih padat dan berpasir.

Warna keemasan yang dihasilkan juga lebih merata dan lembut. Lapisan ini memberikan sensasi gigitan yang memuaskan namun tidak sekeras jika menggunakan tepung roti jenis kasar atau panko.

Sebaliknya, makanan yang dilapisi tepung roti, terutama jenis panko, akan menghasilkan lapisan luar yang sangat renyah, ringan dan seringkali terlihat lebih berlekuk.

Kerenyahan yang dihasilkan terasa lebih tajam dan tahan lama.

Tampilan makanan pun menjadi lebih menarik dengan tekstur lapisan yang lebih menonjol. Jika kita mencari hasil gorengan yang kriuk maksimal, tepung roti kasar atau panko adalah pilihan yang tepat.

5. Daya Serap Minyak

Perbedaan tekstur dan ukuran butiran juga memengaruhi daya serap minyak serta tingkat kerenyahan.

Tepung panir cenderung memiliki daya serap minyak yang sedikit lebih tinggi dibandingkan tepung panko, yang menyebabkan lapisan gorengan bisa terasa sedikit lebih berminyak jika tidak ditangani dengan benar.

Kerenyahan yang dihasilkan oleh tepung panir cukup baik, namun tidak sekasar dan setahan lama tepung roti jenis panko.

Di sisi lain, tepung panko dikenal memiliki kemampuan menyerap minyak yang lebih sedikit. Struktur serpihannya yang ringan dan berongga menciptakan lapisan pelindung yang efisien.

Hal ini membuat makanan yang dilapisi panko tidak hanya lebih renyah tetapi juga terasa lebih ringan dan tidak terlalu berminyak.

Kerenyahan yang dihasilkan oleh panko juga lebih tahan lama, menjadikannya pilihan favorit untuk hidangan yang perlu dijaga kerenyahannya.

Seperti ayam goreng atau hidangan laut goreng yang disajikan dalam porsi besar atau dibawa pulang. Tepung roti jenis kasar pun menawarkan kerenyahan yang lebih baik dibandingkan tepung panir halus.

Kesimpulan

Meskipun tepung panir dan tepung roti sama-sama berasal dari olahan roti dan berfungsi sebagai pelapis makanan, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam bahan dasar, tekstur, cara penggunaan, hasil akhir serta daya serap minyak.

Tepung panir, dengan bahan dasar pinggiran roti dan tekstur yang lebih halus, memberikan lapisan yang lembut, berpasir dan berwarna keemasan.

Sementara itu, tepung roti, terutama jenis panko dengan bahan dasar roti tawar putih dan tekstur serpihan kasar, menghasilkan lapisan yang sangat renyah, ringan dan menyerap lebih sedikit minyak.

Pemilihan antara keduanya sangat bergantung pada preferensi tekstur dan hasil akhir yang kita inginkan dalam setiap masakan.

Keduanya bisa saja saling menggantikan dalam beberapa resep, namun penting untuk menyadari bahwa hal tersebut akan memengaruhi secara langsung tekstur dan penampilan akhir dari hidangan kita.