
Lebih bagus Tepung Terigu atau Tepung Gandum
Kita akan cari tahu, kira-kira apa beda tepung terigu dan tepung gandum. Mulai dari asal bahan, warna, tekstur tepung, kandungan nutrisi hingga kegunaan.
Tepung terigu dan tepung gandum, keduanya berasal dari biji gandum yang sama, namun proses pengolahan yang berbeda menghasilkan karakteristik dan kegunaan yang amat berlainan.
Memahami perbedaan mendasar antara keduanya krusial bagi siapa saja yang gemar memasak atau ingin membuat pilihan makanan yang lebih sehat.
Tepung terigu, yang kita kenal sebagai tepung serbaguna, menjadi andalan dalam banyak resep karena teksturnya yang halus dan kemampuannya membentuk adonan yang elastis.
Di sisi lain, tepung gandum utuh menawarkan profil nutrisi yang lebih kaya, menjadikannya pilihan menarik bagi mereka yang sadar kesehatan.
Perbedaan ini berasal dari bagian biji gandum mana yang mereka manfaatkan dan bagaimana biji gandum tersebut digiling.
Pada intinya, perbedaan utama tepung terigu dan tepung gandum terletak pada sejauh mana biji gandum diolah.
Tepung terigu, seringkali berwarna putih bersih dan bertekstur halus, dibuat dari endosperma—bagian dalam biji gandum yang kaya pati—yang telah dipisahkan dari kulit ari (bran) dan lembaga (germ).
Proses pemurnian ini menghilangkan sebagian besar serat dan nutrisi lainnya, namun menghasilkan tepung dengan kandungan gluten yang relatif tinggi.
Gluten inilah yang memberikan elastisitas pada adonan, menjadikannya ideal untuk membuat roti yang mengembang sempurna, kue yang lembut dan berbagai macam pasta.
Penggunaan tepung terigu sangat luas, mulai dari membuat kue kering renyah, aneka roti manis dan tawar, hingga menjadi pengental dalam saus.
Sebaliknya, tepung gandum, yang juga dikenal sebagai whole wheat flour, dibuat dari penggilingan biji gandum utuh. Ini berarti seluruh bagian biji gandum—kulit ari, endosperma dan lembaga—ikut digiling.
Akibatnya, tepung gandum memiliki warna yang lebih gelap kecoklatan dan tekstur yang terasa lebih kasar dibandingkan tepung terigu.
Kandungan serat, vitamin, mineral dan bahkan proteinnya pun lebih tinggi karena semua komponen bergizi dari biji gandum utuh tetap terjaga.
Meskipun juga mengandung gluten, jumlahnya cenderung lebih sedikit dibandingkan tepung terigu, yang dapat memengaruhi tekstur akhir dari produk panggangannya.
Mari kita telaah lebih dalam lima perbedaan krusial antara tepung terigu dan tepung gandum
Beda Tepung Terigu vs Tepung Gandum
1. Asal Bahan dan Bagian Gandum yang digunakan
Perbedaan paling fundamental antara tepung terigu dan tepung gandum terletak pada bagian biji gandum yang mereka olah.
Tepung terigu hanya memanfaatkan bagian tengah biji gandum, yaitu endosperma.
Endosperma ini kaya akan pati dan protein, namun telah dipisahkan dari komponen lain seperti kulit ari (bran) dan lembaga (germ).
Proses pemisahan ini menghasilkan tepung yang lebih murni, halus dan berwarna putih.
Sementara itu, tepung gandum utuh (whole wheat flour) memanfaatkan seluruh bagian dari biji gandum. Kulit ari yang kaya serat, endosperma yang kaya pati dan lembaga yang kaya lemak sehat dan vitamin—semuanya digiling menjadi satu.
Karena seluruh komponen biji gandum disertakan, tepung gandum seringkali memiliki kandungan nutrisi yang lebih lengkap.
Bayangkan seperti memakan buah utuh versus hanya memakan sarinya; tepung gandum memberikan gambaran yang lebih utuh dari biji gandum itu sendiri.
2. Warna dan Tekstur Tepung
Perbedaan dalam bagian biji gandum yang digunakan tentu saja memengaruhi warna dan tekstur tepung yang dihasilkan.
Tepung terigu, karena hanya berasal dari endosperma yang bersih, memiliki warna putih bersih yang khas.
Teksturnya pun sangat halus, nyaris seperti bedak, yang memudahkan tercampurnya dengan bahan-bahan lain dalam resep dan menghasilkan tekstur akhir yang lembut pada makanan.
Sebaliknya, tepung gandum utuh memiliki warna yang lebih gelap, kecoklatan atau bahkan keabuan, tergantung pada jenis gandumnya.
Ini disebabkan oleh kehadiran kulit ari yang berwarna lebih gelap. Teksturnya pun terasa lebih kasar dan sedikit berpasir saat dipegang maupun saat dimakan.
Tekstur kasar ini memberikan sensasi yang berbeda pada makanan, seringkali memberikan kesan lebih berisi dan padat.
3. Kandungan Nutrisi dan Gluten
Dari segi nutrisi, tepung gandum utuh jelas unggul.
Karena menggunakan seluruh biji gandum, tepung ini kaya akan serat pangan, vitamin B kompleks, vitamin E, mineral seperti zat besi, magnesium, fosfor dan seng serta antioksidan.
Kandungan gizinya yang berlimpah menjadikannya pilihan yang lebih sehat.
Tepung terigu, yang telah kehilangan kulit ari dan lembaga, memiliki kandungan serat, vitamin dan mineral yang jauh lebih rendah.
Namun, salah satu komponen utama yang sangat penting dalam tepung terigu adalah gluten. Tepung terigu, terutama varietas protein tinggi, memiliki kandungan gluten yang lebih dominan.
Gluten inilah yang membentuk jaringan elastis saat adonan diuleni, menangkap gas dari ragi atau bahan pengembang dan membuat roti mengembang serta memiliki tekstur yang kenyal.
Tepung gandum juga mengandung gluten, tetapi jumlahnya lebih sedikit karena bagian lain dari biji gandum juga disertakan.
Kandungan gluten yang lebih rendah pada tepung gandum dapat membuat hasil panggangan menjadi lebih padat.
4. Kegunaan dalam Olahan Makanan
Karakteristik unik dari masing-masing tepung menentukan kegunaannya dalam berbagai olahan makanan.
Tepung terigu, dengan tekstur halusnya dan kandungan gluten tinggi, sangat ideal untuk membuat aneka jenis kue yang lembut dan mengembang, seperti bolu, muffin dan brownies.
Ia juga merupakan pilihan utama untuk membuat roti tawar, roti manis, donat dan berbagai macam kue kering (cookies) yang renyah.
Kemampuannya membentuk adonan yang elastis sangat dibutuhkan dalam pembuatan mie instan dan pasta agar tidak mudah putus saat dimasak.
Tepung terigu juga sering digunakan sebagai pengental dalam sup dan saus.
Tepung gandum utuh, dengan tekstur yang lebih padat dan rasa yang lebih kaya, cocok untuk membuat roti gandum utuh yang padat dan berserat, pancake, wafel serta adonan kue yang ingin kita berikan sentuhan nutrisi ekstra.
Banyak orang memilih untuk mencampurkan tepung gandum dengan tepung terigu untuk mendapatkan keseimbangan antara tekstur yang diinginkan dan peningkatan nilai gizi.
Penggunaan tepung gandum murni mungkin memerlukan penyesuaian resep karena sifatnya yang lebih menyerap cairan dan menghasilkan tekstur yang lebih berat.
5. Manfaat serta Nilai Gizi bagi Kesehatan
Pilihan antara tepung terigu dan tepung gandum seringkali dipengaruhi oleh pertimbangan kesehatan. Tepung gandum utuh menawarkan manfaat kesehatan yang signifikan berkat kandungan seratnya yang tinggi.
Serat membantu melancarkan pencernaan, mencegah sembelit, menjaga kadar gula darah tetap stabil dan memberikan rasa kenyang lebih lama, yang sangat membantu dalam pengelolaan berat badan.
Kandungan vitamin dan mineralnya juga berkontribusi pada kesehatan tulang, sistem kekebalan tubuh dan metabolisme energi secara keseluruhan.
Indeks glikemik tepung gandum juga cenderung lebih rendah dibandingkan tepung terigu, artinya ia melepaskan gula ke dalam aliran darah lebih lambat, menghindari lonjakan gula darah yang drastis.
Tepung terigu, meskipun kurang kaya nutrisi dibandingkan tepung gandum utuh, tetap menjadi sumber energi utama karena kandungan karbohidratnya.
Namun, karena seratnya yang minim dan indeks glikemiknya yang lebih tinggi, konsumsi berlebihan tepung terigu olahan dapat berkontribusi pada lonjakan gula darah dan kurang memberikan rasa kenyang jangka panjang.
Bagi individu yang memiliki alergi gluten atau penyakit celiac, kedua jenis tepung ini harus dihindari.
Mereka perlu beralih ke tepung bebas gluten seperti tepung beras, tepung jagung, tepung almond atau tepung kelapa untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka.
Kesimpulan
Memahami perbedaan tepung terigu dan tepung gandum bukan sekadar detail teknis dalam dunia masak-memasak, melainkan sebuah pemahaman mendasar yang memberdayakan kita untuk membuat pilihan yang lebih cerdas, baik untuk kenikmatan kuliner maupun kesehatan tubuh.
Tepung terigu, dengan kehalusan dan kemampuan membentuk adonan yang elastis, tetap menjadi primadona untuk aneka hidangan ringan dan kue yang memanjakan lidah.
Sementara itu, tepung gandum utuh hadir sebagai pilihan yang lebih kaya nutrisi, menawarkan serat, vitamin dan mineral yang esensial bagi tubuh serta memberikan tekstur yang lebih memuaskan pada hidangan kita.
Keduanya memiliki tempatnya masing-masing dalam dapur kita dan mengetahui kapan menggunakan yang mana akan meningkatkan kualitas masakan kita.
Bagi kita yang peduli kesehatan, menggabungkan keduanya atau beralih ke tepung gandum utuh secara bertahap adalah langkah bijak untuk diet yang lebih seimbang.






